mbah pawiro doro |
Dikau tahu apa itu jatuh cinta? Atau pernah jatuh cinta?
Atau tidak urusan sama jatuh cinta…he he he he
Pernah mengalami masa remaja yang lagi puber? Pernah merasa
tertarik dengan lawan jenis? Atau malah tertarik dengan jenis lainnya? Ha ha ha
ha ha
Atau tidak pernah
mengalami remaja? Yang tau tau sudah menua? Syukurinlah, berarti masa remajamu
kurang bahagia
Yeachhh.. embuhlah…. Masa itu mungkin sudah lewat bagi kita,
setahuku waktu itu ketika teman teman yang lain pada ngomongin cewek,
sisitilah, si-italah, sisrilah, atau simarjilahlah… aku lebih tertarik
ngomomgin merpati, ketika yang lain pada cinta pertama pada gadis belia
tetangga desa yang istilahnya baru cinta monyet, aku malah cinta pertama pada
merpati, jadinya ya cinta doro… antara monyet dan doro sama sama kewannya, jadi
cinta pertama kita cuman sama kewan yo? Deal… kamu cintanya monyet, aku
cintanya doro..
Tahun 90an, tentunya kita, kamu dan aku masih piyikan belum
rampas sama sekali, belum bisa mbekur apalagi berajak, kalau diukur dengan
usia manusia ya masih belum balig, masih
keinget dalam memori otak ini, menyisihkan uang jajan dari 100rupiah (bukan
seratusan ribu) demi punya uang buat sangu besuk WAGE pasaran Ngino, dolan pasar tradisional dan lihat lihat
merpati, tahun 90an itu yang paling ngetrend di seputaran sleman barat adalah
merpati jenis surobayan dan gresik ceritanya sih dua jenis merpati itu di
import langsung dari jawa timur, terkenal terbang tinggi dan templeknya keket (giringnya
keras). Tapi yo gak eruh rek.. yok opo sak tenane, opo’o memang seko suroboyo
opo gur seko munthilan? Wong doro
muntilan yowes terkenal hebat juga.. Xi xi xi xi.
Mangkanya untuk jenis jenis merpati lokal kayak jawa sungut dan merpati kupu kupu si kucir ithik kurang disukai, karena kita waktu itu cenderung pelihara merpati tinggian buat tomprangan, dalam hati kecil saat itu sudah muncul keinginan untuk mengumpulkan dan membudidayakan jenis jenis merpati lokal pribumi supaya tidak hilang dan punah ditelan jaman....(sok idih yo men to)
Iki ceritane tahun 90an juga lho, Jadi untuk merpati jenis jawa
sungut, merpati kucir ithik (penyebutan merpati kupu kupu) yang terbangnya
pelan kurang disukai, sehingga dua jenis ini seringnya masuk kepedagang merpati
potong karena pedagang lain tidak mau terima dan harganyapun sangat murah,
otomatislah sepesies ini lambat laun mulai hilang diperedaran.. salut buat
temen temen yang ada di group IEPC Indonesian endemic pigeon community untuk
tetap melestarikan merpati merpati ras lokalnya indonesia.
Masih tahun 90an juga, ketika calon-calon remaja seusiaku
ini mau memasuki balig ajar mbekur.. larnya mulai cepot gitu, dan gigi seri mulai
tanggal, dan thitit thitit mulai dikhitan, rata rata remaja itu pada minta
sesuatu pada emboknya, sebagai sarat mau dikhitan (dikhitan kan sakit, ujungnya
penis dipotong broh. Kamu sudah khitan belum?) akhirnya seperti om jin di iklan
rokok “aku beri satu permintaan” ada yang minta sepeda, ada yang minta jam
tangan ada yang minta ini itu.. lagi lagi aku minta doro dan diijinkan boleh
memerlihara doro sebanyak banyaknya, tentunya juga minta dibelikan doro.. kok jadinya
bukan satu permintaan? Malah okeh? He he he he he he
Alhkisah masih di tahun 90an lagi, dari keseringannya main
merpati dan hidup diantara dara dara, membuatku makin penasaran akan berbagai
jenis merpati, apalagi di dukung punya tetangga yang notabene sudah mengoleksi
beberapa jenis merpati, ditambah beliau ini juragan Koran dan tabloid, beliau
adalah LIK PONDI juragan Koran bosnya bapakku.. dari beliaulah aku dikenalkan
beberapa jenis merpati dari tabloit yang waktu itu sering dibawanya pulang.
isinya tentang tumbuhan dan hewan, diantaranya sering meliput merpati dan aneka
ragamnya..
Yeach.. masih ditahun 90an iki ceritane, LIK PONDI yang
juragan Koran tadi sering juga mengajakku ke pasar KEMBANG, untuk melihat lihat
merpati disana. ups.. kok pasar kembang
salah ketik, pasar ngasem maksutnya, kan dipasar ngasem waktu itu juga banyak
penjual bunga.. he he he he. Pasar ngasem pasar burung terbesar di Jogjakarta sekarang
pasar burungnya jadi PASTY Pasar Satwa dan Tanaman Yogyakarta, yaitu pindah ke
utara dongkelan/lor ringroad selatan, dan pasar ngasem menjadi pasar
tradisonal, termasuk masih jualan bunga..he he he he (kandani kok). Disitulah LIK
PONDI memerlihatkan menguduhi jenis jenis merpati yang sudah ada di Indonesia,
kalau tidak salah waktu itu jenis pos carier/English carier, Modena, capocine, show
king/king U putih, merpati kipas. dan harganyapun sangat sangat fantastis..
rakyat kecil ra kuat tuku. LIK PONDI yang juragan tadi termasuk orang yang bisa
beli merpati merpati itu. (maklum juragaaaaannn..) aku nonton wae wes seneng.
Itulah awal kisah saya mengenal merpati dan akhirnya jatuh
cinta pada merpati, sampai hari ini, tidak terpisahkan hidupku oleh merpati…. Ailopyu
doro, kamu telah memberi warna pada kehidupanku. Sampai akhirnya saya punya
obsesi suatu saat nanti bisa mengoleksi berbagai jenis merpati tadi, terutama
ras lokalnya Indonesia. Judule aku cinta doro.. poreper deh.
Tulisan ini untuk flashback hari kelahiran saya 29 oktober
19xx, dan Special thanks to LIK PONDI, maturtengkyu atas bimbingannya dan
diperbolehkannya nyantrik disitu, terimakasih juga buat isteriku (akhirnya
nikah juga dengan gadis beneran, bukan sama merpati) atas bawelnya kalau saya
lagi asyik dikandang suruh pakai masker, cuci tangan, mandi keramas, dan
terimakasih sekali juga selalu mengingatkanku untuk segera istirahat tidak
terlena oleh keasyikan ngobrol sama peternak doro dikala malam hari… juga thanks to
all semua teman teman dan kerabat perdoroan
alamat farm:
KANDANG 1, jalan parang tritis km 11, dsn mading gandekan rt 3, trirenggo, bantul, jogjakarta
KANDANG 2, jalan parang tritis km 11, dsn belukan sabdodadi, bantul, jogjakarta
kontak person pawiro doro/ervan, +628122752987 (telp, sms/WA)
mitra
konsultasi,pengadakan perlengkapan ternak, tempat pakan merpati anti
tumpah, sarang, kandang knockdown, jamu dan obat-obatan
melayani pengiriman merpati, finch, dove keseluruh indonesia, via kereta, pesawat udara, titip travel dan bus
No comments:
Post a Comment